javascript hit counter

Kembali Ke Pesantren Sebagai Lelaki Sejati

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

Chapter 40 : Black (part 2)





Ustadzah Ayni


Ustadzah Ayni.jpg


Ustadzah Shaipah


Ustadzah Sahipah.jpg





@TKP penangkapan dua orang pengeroyok (Dikampung Depan)



Suasana sangat Ramai....

Ramai sekali...
Riuh Orang2 sekitar kampung depan kebun kelapa sawit itu berkumpul...

Mereka ingin tahu, ada apa ? Ada apa Ramai - Ramai disana ?. Apa Ada perkelahian kah?. ...

Jelas sebagian Orang - orang yg ada disana terlebih dahulu memang ada terlihat perkelahian.

Ada satu motor tergeletak ditengah jalan. Motor itu sudah amburadul Rusak. Desas desus terdengar, motor itu dihajar masa. Begitupula nasib dua penumpangnya. Yg satu memakai jaket hitam. Kepalanya sebelah kiri bocor, darah terlihat kental mengalir dari kepala yg bocor itu ke pipi dan ke dagu pria yg berjaket hitam itu. Sementara yg satu memakai kaos coklat, mata yg berkaos coklat itu lembam tanda habis banyak ditonjok.

Letak Kampung depan itu berada dipinggir jalan utama. Wajar bila banyak mobil dan motor berhenti sejenak sebagaimana Khas masyarakat Indonesia. Bila ada yg Ribut2 dijalan, mereka otomatis kepo. Kemacetan tak terhindarkan. Sebagian bertanya - tanya, kenapa orang2 itu dipukuli. Sebagian sudah tahu, bahwa mereka adalah salah satu pelaku yg menaburi Kotoran disurau Awwabin, juga salah satu pelaku pengeroyokan pegawai disana.

Wajah dua pelaku itu sudah bonyok. Karena bengisnya Anak Buah Dharma yg terlebih dahulu berhasil mencegat salah satu motor dari mereka. Ketika Dharma datang, ia tak langsung mencabut goloknya. Banyak saksi disini. Bisa saja bila ditangkap ditempat yg sepi kedua orang ini sudah hilang nyawanya. Naik pitamnya Dharma cukup dengan ikut menonjoknya bertubi - tubi.

Sedangkan kepala yg bocor itu adalah hasil Karya Roy...

Ia memang membawa hamer dari Tempat perrkumpulan pemuda anak buah Dharma, saat datang, ia hantam hammer itu tepat dikepala sebelah kiri. Untung saja Ust Juned dan Pak Kyai sudah datang terlebih dahulu. Bila tidak, habis kedua orang itu dikeroyok.

Dharma memang sumingrah ketika ia mendengar orang2 kampung depan ini berhasil mencegat salah satu motor pelaku. Ia bersama Roy sebelum ke kampung depan ini singgah ke markas didekat rumahnya terlebih dahulu, markas ikatan pemuda untuk memanggil anak buahnya. Ada sekitar 8 motor rombongan ikut mengejar setelah Dharma menceritakan kronologis pngeroyokan dan vandalisme itu, ditempat itulah Roy melihat Hammer yg cukup panjang, ia ambil dan ia simpan dipunggungnya.

"Hehh... Lu denger gw.. itu anjing anjing yg ketangkep jangan diapa apain, anjing anjing itu urusan gw.. tahan didepan.. gw rombongan mau pada kesono" Ucap Dharma via telepon ke orang2 kampung depan.

Dan benar saja...

Saat Rombongan Dharma datang, kedua orang itu masih utuh. Mereka ditahan oleh beberapa warga yg memang kenal dekat dengan Dharma. Saat Rombongan Datang, tanpa basa - basi motor mereka dibanting dan dilempar ketengah jalan, saking emosinya, kedua orang itu memang bernasib malang, entah sarapan apa mereka pagi ini, teman2nya yg lain berhasil kabur, tapi kedua orang ini jadi sasaran amuk masa yg berasal dari kampung sekitar pesantren ini.

Dharma mencekik salah satu pelaku yg berjaket hitam, memukulnya bertubi tubi.. ia juga terlihat mencabut goloknya,membuat pelaku itu kencing dicelana.

"Siapa yg nyuruh lu hahh.." BUGHHH... "SIAPAAA!!!!..' BUGHHH BUGHH BUGHHH..."

Orang itu diam tak menjawab, karena kesal tak menjawab,...

Roy menghantamKAN Hammernya ke kepala bagian kiri Orang tetsebut..

BuughhGGKKHHH..

Saking kerasnya hantaman Hammer itu, orang itu tak bisa berkata aduh atau menjerit lagi. Cekikan Tangan Dharma pun terlepas, ia tersungkur ke atas tanah...

Cuuurrrrrr... darah mulai mengalir dari kepala orang itu...

Meski tersungkur, ia ditarik lagi oleh anak Buah Dharma, bahkan sempat ada yg menendang. Sementara pria yg berbaju coklat habis oleh anak buah Dharma yg lain, sampai tak bisa kebagian untuk tuannya supaya bisa memukul pria itu. Pria yg berkaos coklat itu lembam matanya. Sayang tempat ini ramai, bila sepi, bisa saja Tanpa basa basi Dharma menghilangkan nyawa kedua orang ini.

Ketika Roy hendak menimpa kembali, disitulah Abah haji datang dan menahan tangannya...

"CUKUUPPP !!!"..

Ucapannya memang singkat dan sedikit keras...,

Tapi memang dasar suara orang yg berilmu....,

Kata itu cukup membuat orang yg mendengarnya gemetar. seperti kekuatan yg langsung menghentikan kebrutalan mereka. Apalagi saat mereka melihat yg berkata cukup itu adalah sang kyai. Mereka berhenti.

Roy pun menjatuhkan Hammernya, begitu pula Dharma, serta merta ia menyarungkan goloknya. Anak buah Dhrama menghentikan pemukulan.

Ustad Juned melihat, satu sisi ia menganggap pantas kedua orang itu dihajar. Karena dia yg melihat sendiri langsung bersama pak Kyai bagaimana keadaan Tatang diklinik haji Badri tadi. Nampaknya Tatang harus rela menjadi seorang cacat seumur hidup, tak bisa menafkahi anak istrinya. Ia juga melihat tumpukan kotoran itu, benar2 orang dendam tak beradab. Apa salah Awwabin buat mereka?, Sampai berani mengotori tempat ibadah santri disana. Ia senang Roy membuat kepala orang itu bocor. Biar tahu rasa.

Tapi satu sisi sebagai seorang ustad hati nuraninya bekerja. Untung ia dan pak Kyai sudah datang sebelum hantaman yg kedua itu terjadi. Ia hanya membuka mulutnya tadi..

"Saya tahu kalian Kesal, tapi jangan sampai kekesalan kalian membuat kalian menyesal.. Amankan kedua orang ini.. masuk kedalam..".. Ucap Kyai lagi.

Dharma menyiul anak buahnya agar mundur. Masyrakat makin ramai melihat kejadian ini. Ada yg berhenti dipinggir jalan dan banyak pula yg turun dari kendaraan mereka.

Ustad Juned mengabari kejadian ini ke ustad Fian ke Pesantren via telepon..



-_--------------------------



"Elu pada bedua harus terima kasih sama Pak kyai.. kalo bukan karena pak Kyai yg sabar, dan nahan, Elu urusannya selesei dikuburan.. Sekarang elu jawab apa yg Pak Kyai tanya ke elu.."

Ucap Dharma ketika mereka sudah dimasukan ke dalam salah satu rumah warga, Darah bercucuran itu sudah berhenti karena diperban seadanya. Mereka berdua terlihat sangat takut..

"Sabar pak sabar".. Ucap Kyai menahan dada Dharma...

"Kenapa antum ngelakuin ini..?" Tanya Kyai.

Orang itupun tak berani menunda jawaban dengan sigap mereka bilang..

"Kami cuma orang suruhan pak.. betul betul kami ngga tahu.."

"Aahhh boong lu" Plakkkk... satu gamparan Dharma mendarat dipipi orang bonyok itu..

'Sabar mang sabaarr".. ucap abah haji menahan emosi Dharma..

"Tuh, elu liat, elu harus trima ksih sama kyai, kalo lu ga jawab jujur gw bacok lu" Ucap Dharma..

"Kita ada ketuanya pak Kyai.. ketua kita yg dapet order dan bayaran.. kita baru dapat setengah bayaran, cara mainnya memang begitu. Ketua kita nyembunyiin identitas penyuruh.. kita cuma butuh duitnya ... cuma gerjain apa yg disuruh.. Ucap Orang itu terbata - bata.."Maaf yg sebesar besarnya Kyai..."

Cuma pion ternyata pikir Roy yg berdiri dibelakang Kyai,

"Siapa ketua kalian ?"

Saat ditanya itu, kedua orang ini terlihat takut membuka samaran, tapi melihat Dharma dan anak buahnya yg siap menghajar mereka lebih takut,..

"Na- Nama Nya Barong.. tinggal tidak jauh dari sini..mereka tinggal di ********* "..

Semua kaget mendengar nama daerahnya. Terutama Dharma yg kenal dengan Daerah itu.

"Kalian satu kelompok?"..

"I - Iya Kyai..."

"Ya sudah, kalian saya serahkan ke pihak yg berwajib, sekalian saya mau melaporkan aksi keji tadi subuh, biar polisi yg mengusut.. Mang Dharma.. bawa orang ini ke kantor polisi.. dan buat laporan yg dilakukan orang ini.."


"Baik Bah Haji " Ucap Dharma sungkan "beruntung banget lu ya nasibnya, untung pak Kyai sabar kalo ngga udah beda urusannya.. bediri luu!!!" Ucap Dharma memerintahkan anak buahnya untuk mengantar kedua orang ini ke kantor polisi.

Ustad Juned , Roy dan Dharma mengobrol sejenak. Mereka saling cerita kejadian detail masing - masing. Pak Kyai sedang serius menjawab telepon entah dari siapa. Yg jelas Memang tidak bisa yg banyak dilakukan dari penangkapan kedua orang ini. Mereka hanya orang suruhan. Kuncinya bila Dharma mau menyelediki daerah dan nama Orang tadi, mungkib masalah selesei.

Saat Pak Kyai menutup telepon, wajah Pak kyai terlihat menyimpan beban sesuatu. Ia mendekat ke arah ust Juned , Roy dan Dharma bilang...

"Ini masalah serius... nanti kalian selidiki nama ke daerah orang tadi... cari tahu.."

"Serius apa bah haji" tanya ust Juned..

Sambil melihat ke kiri dan kekanan abah haji berbicara pelan...

"Tadi stad Boim nelepon, kita dapat surat ancaman....." ucap Abah Kyai terlihat serius..

"Ancaman bagaimana maksudnya Bah Haji"

Agak lama Pak Kyai diam dan ia jawab.. "Dia mau salah satu diantara kita ada yg mati.."

Shock ust juned mendengar surat itu, begitu pula Roy yg terlihat masih bingung, Dharma bahkan refleks memegang sarung goloknya lebih kencang...

"Dan mendengar alamat itu saya tahu.... Guru mereka ada disana.." Ucap Kyai lagi... "Guru yg hampir sama seperti saya.. Guru yg dulu nyerang saya sewaktu doa diproyek kamu Roy.." Ucapnya lagi..

Meski kaget, dan ingat kejadian tumbangnya abah haji di proyek itu, mereka berpikir.. setidaknya.. kita mulai tahu siapa musuh kita...



-_----------------------




'Abi dimana.. duuh ummi khawatir " Ucap Ustazah ipah yg terlihat cantik lewat Vc bersama suaminya ini. Wajar ia khawatir, karena sudah hampir lima jam sejak ia mengantar pak Kyai belum juga pulang.

"Abi dirumah sakit nganter Pak Tatang dirawat, soalnya diklinik haji badri ga ketangani tadi, lukanya parah, mangkanya dibawa ksini, abi sama Abah haji sama Roy Nih" ucapnya.

Ustd Juned terlihat senang, karena melalui video call siang ini, istrinya memakai daster yg baru ia belikan ketika ia belanja reuni kemarin. Daster coklat terlihat istimewa, terlihat pas ketat ditubuhnya. Tentu Daster itu hanya dipakai untuk dilihat sang suami. Karena bila dilihat pria lain, matanya pasti melotot. Daster itu sangat ketat juga tak berlengan. Ust Juned cerita, ia susah payah mencari daster seksi yg pas itu untuk istrinya, harganya juga hampir sama dengan satu bulan gaji ia mengajar dipesantren. Cukup mahal, tapi sepadan bila dipakai istrinya yg cantik itu. Ini satu satunya mata air yg menyegarkan untuk pikiran ust Juned semenjak kejadian hitam tadi.

Juga Setelah ia melihat keadaan Mang Tatang tadi. Wajah orang itu seperti tertabrak kereta api. Giginya hampir semuanya Rontok, tulangnya banyak yg patah, tapi untung dokter menanganinya cukup baik, itu dia kenapa ustd Juned merasa senang saat melihat Roy menghantam pelakunya. Meski masalah belum selesei seutuhnya, namun sekarang sedikit reda dengan tertangkapnya salah satu pelaku itu.

Kini, otaknya seperti disiram air yg bersih, melihat istrinya seksi memakai daster yg susah payah ia mencarinya ketika Reuni kemarin. Juga harganya yg Fancy, ketat mencetak tubuhnya yg seksi..

"Ummi cantik.." ucap ust Juned..

'Hihiii.. iya donk.. kesayangannya siapa dulu... yg beliinnya pinter.."..

Ust Juned tersenyum, ingin sekali sepulang dari sini langsung bersenang - senang dengan istrinya yg memakai daster itu...

"Ga sabar pngen pulang.."

"Hihiii.. selesein dulu masalahnya..".. Ucapnya, meski ustzh sahifah sudah tahu permasalahnnya, karena sebelumnya ia mendengar ust Juned menceritakan detail kejadian tadi, termasuk cerita Royhan...

Sambil melihatnya tersenyum, ust Juned bisa melihat bergetar cetakan toket gedenya dibalik daster seksi itu, panggilan Itok dari teman kampusnya itu memang tak salah, wajar bila sampai sekarang ust Juned masih khawatir bila istrinya sedang ada dikampus.

"NAnti abi pulang bawa tape yah kesana " ucap Ust Juned..

"Iya bii.."

"Elephant Shoe" ucapnya tanpa suara

Ustzah ipah tersenyum.. "elephant Shoe".. Balasnya lagi tanpa suara dari vc itu..

"stad..!!! Dicari abah haji dikan.....tin"

Ucapan Royhan dari belakang mengagetkan ust Juned yg masih vc bersama istrinya, dan ucapan Roy sedikit terpotong, karena dari belakang, ia bisa melihat ustazah ipah begitu seksi memakai daster itu...

"Ehhh Roy.." ucaP ustad Juned, ia melihat mata Roy tak berkedip melihat istrinya begitu seksi memakai daster itu, buru - buru ia menutup hpnya, tapi saat menutup, ustazah ipah hanya tersenyum, ia merasa seperti aduh bila ada pria lain melihat istrinya memakai daster itu.

"Siapa itu stad.. bening banget.." Ucap Roy meski sudah tahu itu siapa.. iseng memeng... terlihat beda ustazah ipah memakai daster itu.

Lagi, ustad Juned menutup matanya. Tak percaya ada lelaki lain melihat istrinya memakai daster seksi itu. Bisa bahaya, bisa mengundang..... kelakian. Meski ustad Juned berpikir, tak mungkin juga istrinya melayani hal seperti itu. Tapi tetap saja membuatnya khawatir. Apa Roy melihat lengannya yg mulus tadi ?, Apa Roy melihat cetakan miminya yg gede itu?.. jangan2 Roy sudah setuju dengan istilah nick name itok ?.. ahh tidaaakkkk...

"Bukan siapa siapa.. itu Mmmmm.. ustazah dirumah.."

"Ohh maaf pak ustad, hehee kirain siapa..?... abis bening banget..."

Lagi, ucapan itu membuat dirinya khawatir, ditambah entah kenapa ia langsung teringat dengan mimpi konyol itu, mimpi ketika melihat Royhan berusaha menyuruh istrinya untuk memperlihatkan.......... ahhh sudah sudah jangan diingat ingat, pikirnya dalam hati. Karena ketika bangun dari mimpi itu ia ingat nafasnya ngos ngosan, jantungnya serasa mau copot tidak percaya kalo itu terjadi, tapi anehnya, ia juga ingat penisnya mengeras. Hatinya sakit bertubi tubi meski hanya mimpi, namun penisnya mengeras ... layaknya habis mimpi basah. ANeh memang.

"Bisa aja antum, emang antum kira itu siapa, ga mungkin ustad ngeliat wanita seksi kecuali istri ustad sendiri.. aneh aja antum" ucapnya, ia juga tidak mau bila wanita seksi tadi disangka orang lain

Roy tertawa..

"Ada dimana abah haji tadi antum bilang ?"

"Di Kantin tadz.. katanya disuruh makan.."

"Ana masih kenyang.. nanti aja nunggu lapar.. mau santai dulu disini.."

"Sama stad"


Padahal hari sudah siang, tapi mereka belum merasakan lapar. Memang benar bila pikiran dan tenaga sedang fokus sesuatu kadang makan pun seperti hilang selera. Mereka sedang sibuk2nya mencari tahu kasus tadi sampai mengangganggu waktu makan mereka.

"ANtum kemarin, ga pulang bareng ustazah kan?".. Tanya ustad Juned mengingat pesan sepulang Reuni kemarin, Roy ingat ustad memang berpesan agar menengok ustazah ipah agar memastikan tidak diganggu Andi, tapi beliau juga berpesan agar jangan sampai pulang bareng ustazah. Roy bisa melihat raut wajah ustad Juned yg sedikit khawatir. Membuat Roy sedikit salah tingkah bila mengingat kejadian sebenarnya..

" ngggg-gak juga ... cuma nengok ustazah .. aman ga ada andi.. ustazah juga cuma ngajak nongkrong sebentar.." ( nongkrong dihotel sambil ngejerit) Ucap Roy dalam hati..

"Hmmm.. terus antum langsung pulang?"

"Hmmm.. ABis nongkrong langsung tadz" Ucap Roy lagi yg memang tidak sepenuhnya bohong..


Tetap saja Roy masih melihat raut wajah Pak Ustad yg masih sedikit khawatir. Mungkin ia takut, istrinya yg memang cantik itu dilihat orang..

"Pak ustad Sendiri langsung pulang dari hotel ?" Tanya balik Roy.

"Ngga.. ana belanja dulu sama Pak Dharma.. Tuh.. sempet beliin yg dipake ustazah" tadi.. ucapnya senyum.. mungkin bila tak ada pak ustad, Roy meremas kontolnya bila mengingat ada cewek bening memakai daster seksi tadi. Seksi sekali dia memakai daster itu. Wajar bila pak ustad khawatir, bila sampai pria lain melihat istrinya saat memakai daster itu. Tapi tidak pikir pak ustad, kesayangannya itu tentu hanya untuk dirinya.

"Pantes pak Ustad.. kirain siapa tadi ga sengaja liat yg bening.."..

"Siapa dulu.. niihhh" ucapnya menepuk dadanya sendiri membanggakan dirinya bisa mendapatkan istri secantik ustazah sahifah.. "antum juga kalo mau dapetin yg bening... harus jadi lelaki sejati dulu.. "ingett... lelaki sejati, unt wanita sejati.." ucapnya menasehatinya seperti biasa dengan kata2 itu lagi... ia juga menepuk dadanya ketika berucap itu.. bangga.

Ada sekitar 5 menit ia mengobrol, Pak Kyai terlihat di depan poli tempat mang Tatang Dirawat. Ustad Juned menghampiri dan mengajak Roy , tapi Roy masih ingin duduk diruang dipaviliun yg sepi pasien itu.

Pak ustad meninggalkan Roy, pergi menghampiri abah haji. Ternyata abah haji ingin ditemani makan, meski dirinya belum lapar.

"Habis makan kita langsung pulang.. ada yg mau saya bicarakan dipesantren..." ucapnya..

"Baik Bah.."

"Roy mana?, ajak Dia makan..
"

Terlihat dari tempat beliau berdiri Roy sedang menelepon seseorang. Nampaknya, Roy masih ingin santai druang tunggu yg sepi pasien itu.

"Biasa bah haji.. bujangan... lagi nelepon seseorang mungkin.." ucap ustad Juned tersenyum melihat ke arah pemuda itu..

Sebetulnya sekarang,...
setiap kali pak ustad melihat pemuda itu, ia teringat mimpi buruk kemarin, sakit hatinya dibuat bila mengingat mimpi itu. Seperti isyarat tapi mustahil ia percaya. Dalam mimpi itu, ia melihat jelas Roy menyuruh istrinya untuk... ahh dibahas lagi, sudah sudahh pikirnya. Cemburu hatinya seperti diremas habis mengingat mimpi itu.. LAgipula itu cuma mimpi. Tidak mungkin istrinya mau melakukan apa yg disuruh Roy. Tidak mungkin ia mau mengangkat kaosnya agar Roy bisa.....


-_________________-




(Diruang Paviliun Tempat Roy duduk)..


"PAk ustadnya kemana ?" Tanya ustazah ipah yg saat itu juga di vc Roy..

"Tuh.. keliatan.. baru aja pergi" Ucapnya. Roy melihat lengan mulus ustazah dan cetakan toket gedenya memakai daster seksi itu, toket gede yg selalu dikhawatirkan suaminya.

"Hmmm nakal ya.. ada pak ustad malah vc ustazah.."

"Abis tadi seksi banget pake daster itu" Roy mulai meremas kontol..

"Ini dibeliin pak ustad
" ucap ustazah sambil mengetatkan daster itu dibagian dada, cetakan toket gedenya jelas terlihat.

"Tau.. .. seksi bgt.. buka kancingnya .."

Ustazah senyum menutup mulutnya... dia tetap mengetatkan daster itu dibagian dada dan bilang..

"Susah payah pak ustad nyari daster ini... Mahal pula.. masa antum mau liat isinya.. ga sopan...."

Ustazah Senyum senyum senyum dan Klik, .....

kancingnya terbuka satu, belahan toketnya mulai terlihat,

Klik, kancing dua terbuka, Roy bisa melihat urat biru yg menghiasi belahan toket gede itu.. ahh itok...

Roy meremas kontolnya di ruang paviliun ini, ia bahkan bisa melihat ustad Juned masih berdiri melihatnya, beliau sempat terlihat khawatir saat dirinya melihat istrinya memakai daster seksi ini. Beliau juga khawatir tentang peristiwa kemarin

"Tadinya pak ustad bilang mau cepet pulang.. mau liat ustazah pake daster ini" ucapnya melebarkan kancing yg dibuka semakin jelas belahan toket gedenya "susah payah pak ustad beli daster ini... " ucapnya lagi pelan dan manja.. "antum jangan nyuruh ustazah bgini Roy... Dosa besar Ustazah.." Ucapnya sambil menggigit jarinya, dengan belahan toket gede berurat biru yg dilihat Roy..

"Ohhhhkk shhhh"

Roy memasukan tangannya kedalam celana meraba kontol telanjangnya yg sudah sangat keras...

"Shhhh angkat ustazah ke atas..."

Lagi ustazah menutup mulutnya..

"Ga sopan " ucapnya, perlahan dia memegang ujung daster itu,
"antum tahu" ia menarik ujung daster itu ke atas
"ustad beli daster ini hasil dia ngajar sebulan .. sudah susah mahal pula.. masa antum nyuruh ustazah angkat dasternya begini..

Ahhh shhhh

Roy mengocok kencang melihat tubuh telanjangnya, Toket telanjang montoknya yg gede dibalik daster dari suaminya itu.. ia hanya memakai cangcut kecil warna merah

"Aahhh shhhh " ..

"Kenapa?"..

"Itok....
Badan kecil toket gede.."


"Hihiii" ia tersenyum... "elephant shoe".. ucapnya lagi tanpa suara..

"Elephant Shoe" balas Roy sama.

Ustazah sempat mengucap itu ke pak ustad, tapi TIDAK sambil menunjukan toket gede nya seperti ke pria ini, apalagi sambil memakai Daster mahal pembeliannya.. Daster impiannya sampai ia ingin pulang cepat tadi.

"Coba liat kontol?"ucap ustazah vulgar menggigit jarinya nakal..

Roy keluarkan kontolnya.. panjangnya sampai melewati pusarnya..

"Bangsat.. gede bgt" Ucapnya lagi spontan dan sayu..

"Sini.." Ucapnya lagi menantang...






-_------------------------






Satu Jam kemudian..

Pak Ustad Juned berusaha menelepon istrinya kembali....

Tapi terus bernada sibuk. Ia juga berusaha vc kembali saat menemani abah haji makan tadi, hitung2 ingin menyegarkan pikirannya lagi untuk bisa melihat istrinya yg cantik itu memakai daster seksi pembeliannya, tapi sayang tak ada jawaban dan bernada sibuk. IA masih disini, menemani abah haji menunggu temu janji dengan Dharma mengenai laporan ke polisi itu. Selama itu pula ia tak melihat Roy.

"Ummi.. nanti abi dateng tetep pake daster itu.." pesan teks ustad Juned ke istrinya. Ia ingin segera pulang untuk melihat si cantik memakai daster pembeliannya itu

Sambil terus ia menghubungi istrinya, sempat terbesit kejadian tadi. Kejadian tak sengaja saat Roy melihat ustazah memakai Daster seksi terlihat seksi.

Kasian Roy, pikirnya...
pasti bermimpi ingin memiliki istri seperti ipah hehee.. Berkali kali ia bilang bila ingin mendapatkan wanita sejati seperti ustazah ipah, harus menjadi lelaki sejati dulu. IA harus sering menasehati itu. Maklum, Bujangan. Meski desas desus ia dekat dengan ustazah anies tapi beliau bisa melihat mata Roy terpana melihat istrinya terlihat cantik memakai daster itu.

Kasian.. pikirnya lagi...

MEski ia selalu ingat dengan mimpi buruk itu tiapkali melihat Roy, mimpi dimana ia merasa sangat cemburu namun penisnya keras, tapi itu hanya mimpi. tak mungkin istrinya bisa jauuh Menuruti sebagaimana mimpi itu.. No way.. ucap ustad Juned..

Ia hanya kasian bila Royhan tak bisa mendapatkan tidak pasangan cantik seperti yg ia liat secara tak sengaja tadi. ustazah ipah memang selalu dibanggakannya. Ust Juned merasa seperti pria sejati.. Ia kasian Roy bila tak bisa mendapatkan istri secantik istrinya..

Tapi walau bagaimanapun.. Ia harus berterima kasih ke Roy. Karena Roy pula, Andi yg awalnya tergila gila dengan istrinya bisa menjauh. Tapi jauh tanpa disadaru.. Entah kenapa pak ustad merasa,....senang bila ada pria lain yg memuji istrinya.

ANeh memang perasaan ini. ia ingin merasa bangga bila ada pria yg senang tapi jangan sampai bisa memilikinya. Hatinya tentu sakit seperti mimpi itu, mimpi istrinya disentuh pria lain.. tapi penisnya kenapa keras?, ia simpan rasa aneh itu jauh jauh, jauh melawan kenyataan lubuk hatinya sendiri.

"Kemana Roy?" Tanya pak Kyai..

" keluar mungkin... .. maklum bujangan .. siapa tahu lagi kenakan sama cewe hehee." Ucap ustad Juned.

"Sebentar lagi Pak Dharma datang, katanya butuh orang dari pesantren untuk melaporkan kasus kotoran itu.."ucap Kyai..

"Bentar.. saya telepon Roy Dulu.."

Pak ustad memencet smartphonenya dial langsung ke Roy. Lama ia menunggu jawaban namun tak dijawab. Sekali lagi ia panggil, masih tak ada jawaban.

Tentu pak ustad tak ingin ke kantor polisi. Dia ingin cepat2 pulang untuk melihat istrinya bukan?, ia ingin refreshing bersama istrinya yg memakai daster seksi itu. Biar pun ia seorang ustad ?, tak masalah bila dia mencari kebahagiaan karena memiliki istri yg cantik. Tak masalah ia menghilangkan pusing dari gelap keadaan tadi. kemana bujangan itu, pikir pak ustad..

"Ga dijawab bah" ucap ustad Juned.."sebentar saya kirim pesan..."

Saat ia membuka whassap. IA mengecek pesan yg ia kirim ke istrinya tadi, ternyata hitam, belum dibaca, ia berharap ustazah membaca dan masih memakai daster seksi itu saat pulang ucapnya dalam hati tersenyum..

baru saja ia ingin mengetik pesan, ternyata Roy menelepon...

"Hallo Roy... Dimana ni Bujang"...

"Lagi urusan ngedadak tadz, kenapa?"

Terdengar dari sana suara
cpak cpok tidak jelas dimana anak ini. ..

'Harus ke kantor polisi Roy untuk laporan, masalah belum beres.."

"Ada yg menelepon saya pak ustad, saya diminta datang ke rumahnya" Ustazah ipah tersenyum, ia menjulurkan lidahnya menyambut lidah Roy dan saling menjilat dibalik telepon itu.

Lick.. Lick.. Lick...

"Tapi ana pngen cepet pulang Roy, pengen cepet ketemu istri" Roy dengan nakal menjilat jilat pipi mulus istrinya itu, dan menjilat kupingnya,.. ustazah menahan gelinya.. pipi mulusnya mengkilat basah oleh ludah nakal itu...

"Tapi ini ga bisa diganggu ustad.. bisa bahaya kalo diganggu".. ucap Roy sambil mencium senyum ustazah..

"Urusan genting ya.. dasar bujangan
.. '" ucapnya mendengar suara cepak cepok disana.. "Ya udah ustad Aja yg kesana".. lanjutnya lagi " Ustazah meremas cetakan kontol Roy..

"Iya stad.. uhhh" desahnya saat merasakan tangan mungil ustazah meremas remas digunungan kontol Roy...

Roy menangkap mulut ustazah dengan kasar dan menciuminya liar, pak ustad sempat mendengar suara uhh itu sebelum akhirnya ditutup. Mungkin ia sedang melihat hal yg menakjubkan pikir pak ustad menggelengkan kepalanya,

Sementar dirumah ustad Juned, tangan ustazah yg mungil sudah mengocok kontol telanjang Roy yg berhasil dikeluarkan, ia kocok sambil bertukar lidah, cupp cupp cuppp shhhh akhh

FAp... Fap.... Fap....


Roy sudah tak kuat melihat badan kecil dan toket gede istri ustadnya ini. Ia langsung datang rumahnya menjilati pipinya sampai mengkilat dan bertukar lidah. Kontolnya pun dikocok ustzah sekarang. Ia masuk tanpa izin sang empunya, dan melihat ustazah memakai daster seksi pembelian suaminya kemarin..

Ustazah mengmbil hapenya, ia tunjukan pesan suaminya "aantum baca ini" ucapnya masih meremas remas kontol, terlihat betapa ingin suaminya segera pulang dan ingin melihat istrinya memakai daster itu,

Uhhhhh.. jawab Roy sambil merasakan kocokan kontol tangannya

"Pengen cepet pulang katanya...mau ngeliat ini"..

Ucapnya membuka lebar kancing dasternya menampakkan belahan toket itoknya. Roy jilati belahan toket itu sampai kepala ustazah menadah ke atas dan mendesah, Ahhhhh..

Roy menjilati garis urat biru ditoket itu sampai licin dan terlihat mengkilap "shhh ahhh shhhh ga sopan antum shhh "

Tanpa basa basi, Roy memasukan tangannya kedalam cangcut merahnya, dan mencolok memeknya "ahhhhh sbangsattt shhhh"

TErasa sudah becek dan basah disana, mencolok colok memek ustazah di balas dengan semakin kencang ia meremas kontol pejantan ini. panjangnya bahkan sampai melewati pusar ... "uuhh Gede bgt ni kontol.."

"AHhh.. ffffuckk..." tiap ucapan jorok dari istri ustadnya ini membuat kontol Roy terasa makin keras..

Kemudiaan ia berbisik manja dikupingnya "Antum tau.. " ucapnya mengocok kontol 8 inchi itu.. "pak ustad mimpi... mimpi buruk.. katanya ngeliat ana nunjukin susu ini ke antum" ..

Roy tertawa , meski kaget, namun ia menertawakan mimpi gurunya itu. suaranya sangat seksi terdengar dikupingnya, ditambah lagi, dengan seksinya ustazah meng-goyang goyangkan pantatnya, saat memeknya di colok colok jarinya " shhhh.. antum tau.. dia takut bgt kalo ini diliat orang... katanya ana nunjukin toket ini ke antum.. karena antum yg nyuruh...."ahhh shhhh" lebih dalan Roy mencolok memeknya.

"GImana Roy mimpi pak ustad tadi, hmmm.. bener ngga ?, ngga mungkin kan antum nyuruh ustazah nunjukin toket kaya gini" dengan secepat kilat ia menarik dasternya ke atas, menunjukan toket montoknya dan menurunkannya lagi... "Ustazah ga bakal nurutin suruhan antum kan Roy... emangnya ustazah istri apaa.. ahhhhhh shhh" lebih dalam lagi Roy mencolok memeknya, ahhh ahhhhh BANGSAT!!!! AHHHHHH SHHHHH...

Pantatnya bergoyang goyang menahan colokan memek itu, bibirnya tiba2 dengan liar menjilati pipi , kuping dan wajah Roy, sambil tak henti hentinya ia merintih

AHhh ahhh ahhh shhhh ahhhhh

"BUka.." Perintah Roy..

Roy melepas kocokannya, ia berdiri melepas kausnya, juga celananya, melihat ustri ustadnya sangat seksi terlihat sange, memakai daster seksi pembelian ustadnya yg sudah acak - acakan..

"Ini mimpi buruk pak ustad tahu" ucapnya manja mengangkat Dasternya ke atas, "Nunjukin toket ini ke antum ".. tubuh putih cream dan toket montoknya terlihat enak, hanya celana dalam mungil warna merah yg sudah acak2an...

Roy remas toket sebelah kirinya dan mendororongnya sampai ia terlentang, "Tapi bukan buat kontol yg kaya cacing" bisik Roy, yg dibalas sengan desahan ahh ustazah.. ia mengangkangi tubuh ustazah sampai kontolnya sejajar dengan keseluruhan wajahnya, seakan akan panjangnya berkata "Tapi yg ini.."

Roy tempelkan kontol itu di tengah wajah cantiknya, ustazah pejamkan matanya sambil menghirup aroma kontol yg panjangnya melewati dahi dan rambutnya..

Ustazah keluarkan lidahnya sekali jilatan, ahhh..

dua kali jilatan, ahhhhshhh

tiga kali jilatan, uhhkhhh..

Roy meringis karena betapa seksi dan nikmatnya jilatan itu, sampai akhirnya ustazah menjilat jilati kontolnya itu... seperti lolipop nikmat di karnaval..

Kepalanya bergoyang goyang, meliuk liuk ke kanan dan ke kiri. setiap jilatannya pasti membasahi batang kontol itu. sampai akhirnya lidah itu menari nari dilubang kencingnya, dan memasukan kepala kontol itu kedalam, Okkhhh okhhh...

Roy maju mundurkan kepala kontol itu keluar masuk , in - out.. in - out.. sambil merasakan lidahnya menari nari tepat dibawah helm kontolnya, Roy balas dengan mengarahkan tangan kirinya ke belakang, dan mencolok kembali memeknya..

Aaakhhhhhhhh.....

Dari helm Roy memasukan kontol itu lebih dalam, lebih dalam, lebih dalammmm, HOEEKKKHHH UHUKK UHUKKK.." Terbatuk ustazah dibuatnya saat tepat mengenai tenggorokannya. Dahaknya ikut keluar, matanya mulai menangis..

Pejantan ini tak peduli, ia masukan lagi kedalam sambil mencekik lehernya.. OOQQQQQ.. KLOQQ.. KLOQQ.. KLOQQ.. KLOQQQ... bola matanya hampir menghilang, setengah batang kontol itu masuk memaksa ketenggorokannya.. HOEEEEKKKH AKHHHHH.. UHUKK UHUKK UHUKKK...

SHHHH AHHHH..
Sshhhh ahhhhh..
Dahaknya kembali ikut keluar

Meski matanya berair, malah gemas ustazah dibuatnya, harusnya merasa jijik, tapi ia semakin Liar semakin ingin memasukan lagi batang kontol itu, ia raih batang kontolnya menggunakan kedua tangannya. menyepong sambil mengocoknya, tangannya berputar putar mengocok, mulutnya meliuk liuk, lebih dalam.. lebih dalam... AKHHHHHHH FFFUCKKK.. Roy tak tahan menahan nikmat sampai ia meremas toket montoknya..

Shhh ahhhh shhhh ahhhh shhhhh
Fuckkkk akhhhhh...


"Shhhh ... Rasain.. udah ngatain kontol ustad kaya cacing..shhhh ghaa sophaanns antuumhh shhhh" ucapnya mengocok kontol panjang itu dengan berlinang air mata gara2 deep throath tadi..

Fap.. Fap.. Fap...

Fap.. Fap.. Fap...

Fap.. Fap.. Fap...


Kontolnya sudah sangat basah, Roy turunkan batang itu kebawah, menggesek Daster kesayangan pembelinya "Jangan dikenain ke Daster.." ucap Ustazah.. Roy malah menaruh Kontol itu di atas daster pembelian suaminya itu.. dan memukul mukulinya..

Tuk.. tuk.. tuk....

"Shhhhhhhh.... ini Daster hasil usaha ngajar Pak ustad selama sebulan"..

Srekk srekkk srekkkk.
. Roy menggesek gesek daster itu sampai cairan ludahnya pindah ke sana...

Ahhhh Roy..... sshhhh

Srekk srekkk srekkk


Ustazah meludahi kontol itu "Cuhhhh.... cuhhhh.. Kontol nakallll... Bangsatt.. " Ucapnya menghukum batang itu.. ludahnya mengotori daster pemberian suaminya itu bercampur kontol pejantannya..

"Ini Daster mahal pemberian pak ustad Roy..shhhh... pak ustad harus ngajar sebulan supaya baru kebeli daster ini..." ucapnya manja..

Roy malah menurunkan ludahnya, meludahi kontol dan daster itu... akhhhh shhhhhh

Cuhh cuhhh.. cuhhh..


Karena gemas, ustazah pencet dan kocok kencang kembali batang kontol itu "shhhh uhhhh nakal banget sih antum shhhh

Fap.. Fap.. Fap...

Nakal.. cuhhh..

Ga beradab... Cuhh...

Ga sopan....

Kurang ajar.. Cuhh cuhhh cuhhh


Ustazah pun ikut meludahi batang itu bertubi tubi karena berniat menghukumnya, basah sudah daster kesayangan pembelinya itu...

Roy turunkan kontolnya tepat di tengah toketnya yg montok berurat biru itu..

"Jepit ustazah .. shhhh.. kontolnya.. kasih pelajaran.. shhhhh.. kasih pelajaran..shhhh" ucap Roy..

Dengan penuh nafsu campur gemas ustazah jepit batang kontol itu dengan cara menaruh kedua tangannya dipingguran toket itu, dan mengencangkan jepitan kontolnya. Dan Roy merasakan nikmat, saat Roy dijepit kontolnya oleh toket itok itu...

Ohhh my Gawwddd.. akhhh.. shhhh .. ahhhhh

Fap... Fap... Fap.....

Fap... Fap... Fap....
Fap.. Fap... Fap...
.

Ustazah mengeluarkan lidahnya, tiap kali kontol itu maju pasti mengenai jilatan lidahnya..

LEbih cepat Roy mengentot toket itu..

Fap fap fapfapfapfapppppp....

Okhhhh fffuckkkk....


Roy mencabut batanya, gantian ia tiduran di atas kasur, sementara ustazah naik ke selangkangannya , sebelum dimasukan, ustazah pegang terlebih dahulu kontol 8 inchi itu mengusapnya perlahan dengan mata sayu....

"ustazah lagi masa Subur Roy.. antum bisa bikin ustazah hamil" ucapnya sayu..

Ahhhh.. helm kontol itu masuk.. uuuuuuuuuuuuhhhhhhh... lenguhnya panjang saat kontol gede itu dengan nikmatnya masuk meregangkan otot memeknya sampai titik yg dalam..

"Antum beneran.. bisa bikin ustazah Hamil" ucap nya sayu merasakan betapa dalamnya kontol itu

AHHHHH..

PLOKK PLOKK PLOKK PLOKKK


Pejantan itu tak peduli, ia langsung memompa si toket gede ini naik turun, membuat ustazah ipah terbang seperti ekstasi.

Ahhhhhhhhh AHHHHHHHHHHH..

Badannya tak kuat lurus, ia jatuhkan toketnya langsung ke mulut pejantannya, Roy menyedot Toket gede berurat biru yg dikhawatirkan suaminya itu, setiap sodokan dibalas dengan jeritan kencang,

ANJJJJIIIIIIIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGGGGGG!!!!!!!

PLOK PLOK PLOK PLOK PLOKK PLOKKKK PLOK PLOKKK....

AKKHHHHHHHHHHHHHHH

PLokk PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKKKK

selama posisi ustazah di atas itu, Roy menyedot toket berurat biru itu bergantian..
Membuat ustazah tak sampai lima menit pertama.. badan ustazah bergetar hebat....

Mereka merubah posisi ngentot mereka, , saat batang itu dicabut... ustazah sepong kembali kontol itu dengan liarnya.. tak merasa jijik, tak merasa malu, hanya gairah binatang yg dia rasa, bahkan seumur hidup ia tidak pernah melakukan itu dengan suaminya...

SLruuppp slruupphhhh hmmmm...

Shhhhh uhhhh... masukin Roy shhh masukin..
. ucapnya sambil menungging, saat masuk, dua duanya mengalami kenikmatan yg tak busa dijelaskna, hanya maju mundur yg dilakukn Roy, sedang ustazah dengan sendirinya meremas remas toket itoknya sendiri, dan membimbing tangan Royhan agar ikut meremas dari belakang..

Posisi ini sangat legit, membuat ustazah lupa, seperti hilang ingatan, bahwa ia sekarang sedang di entot dikamar suaminya sendiri. Oleh lelaki yg membuat Daster mahal pemberian suaminya hasil mengajar sebulan ini, penuh dengan ludah.

PLOKK PLOKKK PLOKKK PLOKK PLOKKKK....

Keduanya saling kepedesan dan saling menjerit, dan tiap kontol itu dengan sengaja dimasukan lebih dalam lagi, jeritan kasar ustazah keluar..

Sungguh sangat menambah gairah pejantan bila mengingat status wanita yg sedang di entot ini, kontolnya malah tambah keras..Lagi dan lagi, ia bertubi tubi kontol 8 inci itu menghajar memek istri orang ini, seakan menggaruk gatal, namun tak pernah hilang gatalnya..

Ooooooohhhhhhh

Plak plak plak plakk...


Plak plakk plakk plakk

Plakk plakk plakkkkk


Semakin cepat Roy meningkatkan intensitas ngewenya, bahkan ustazah sudah hampir kehabisan suara.. Dia tahu pejantan ini tak pernah sebentar bila sudah ngewe, hampir 40 menit ia berada diruangan ini, berbagai posisi sudah dilalui.. batang pemuda ini masih saja keras seperti paku, terus menyodong mengacak acak memek cewek bertoket gede ini,...ketika ia sudah menggenjot dengan kecepatan ekstra cepat, ustazah tahu pejantan ini akan cepat keluar, Roy sedang berdiri di atas kasur , dengan semangat ia menggendong ustazah dari depan sambil menyodokan kontolnya bertubi tubi dengan kecepatan ekstra.. peluh sudah membanjiri badan mereka,

Aahhhhh fuck fuck fuck fuckk......

"Shhhh Royyyy.. shhhhh.. jangan Crot didalem Roy ustazah bisa hamill... "

PLok plokk plokk plokkk....


"Ahhhh shhhh Royy... uhhhh.. denger ustazah ga .. Roy.. shhhh ahhhh ahhh ahhh

Plok plok plokk plokkk..
.

'Ahhh UStazah lagi masa subur Roy.. jangan crotin didalem... nanti ustazah antum bisa hamill... ahhhh..." plok plokk plokkk plokkk...

"Nanti istri ustad antum bisa hamil Roy... Royyy Ahhhhhhh...

CROTTTTT CROOOOTTT CROOTTTTT..

Berkedut kedut kontol Roy didalam memek ustazah menumpahkan pejunya ke rahim istri ustadnya...

Ahhhhh Royyyyy nakall antuummm
. Shhhhhhhh..

Blughhh
..

Ustzah terlempar ke atas kasur, namun anehnya, ustazah tak mencuci memeknya, ia biarkan peju itu tertanam didalam rahimnya sambil merasakan orgasme nya. Ustazah sudah merasakan multiple puncaknya, NAfasnya ngos ngosan, begitu pula Roy, melihat ustazah dengan daster seksi itu.

Semua gara2 daster seksi itu, ucap Roy. Ia turunkan kontolnya, ia usap sisa peju yg berceceran ke daster itu. Ustazah yg melihat itu mencubit perut Roy ,"Badung bgt sih". Ucapnya,namun ia memegang kontol itu, mengusapnya, membantu membersihkan ceceran peju itu ke dasternya..

"Ahhh ustazah...

Ustazah mencubit perut itu kembali dan menyuruhnya keluar...



-_------------------



Dua jam berlalu, Ustad Juned datang kerumah. Membangunkan ustazah yg tadi sedang kelelahan, "Hmmmm"...

Pak ustad Senang istrinya masih memakai daster seksi itu, meski kamarnya terlihat acak2an, Ustazah kaget dengan kedatangan pak Ustad, karena ia ketiduran dan belum sempat mengganti Daster itu. Tapi untungnya karena angin, daster itu kering sndiri. Meski ada beberapa spot yg basah, juga bekas noda peju yg gak mungkin hilang..

"Kaan.. Ummi seksi pake daster itu?.." ucap Pak Ustadd..

"I - iyaa Bii.." Ucap ustazah sedikit grogi..

"Ummi ga ngajar Kitab Hari ini..?'..

"Ngga... ummi diganti ustazah syarifah sementara." Ucapnya menahan nada groginya.

Ustad Juned menghampiri ke kasur itu, sambil tersenyum,sepertinya ia mau mencium..

Ingin sekali ustazah mempunyai alasan y
agar bisa menghindar dari sikap mesra suaminya itu, tapi tak bisa, ustazah berdiri dan pak ustad mencium pipinya,

Ustazah kaget, dengan gemas pak ust mencium dasternya dibagian depan, tepat dibagian Roy menggesek gesek kontolnya disana, dicampur ludahnya dan ludah ustazah juga.. bagian itu masih terlihat basah yg berarti..

"Cantikan Dasternya" ucap pak ustad membenamkan wajahnya...

"Iy- a... Makasih Abii" ucapnya sambil tersenyum, pak ustad juga menyentuh bagian bawah, dimana ada bekas noda peju disitu..

"Koq basah sih bajunya." Tanya pak ustad yg merasakan dasternya sedikit lengket itu "Koq agak bau .". Ucapnya.. mencium gesekan kontol Roy tadi..

"Iyaa.. karna basah, mangkanya agak bau bii.. tadi ummi nyuci kebasahan jadi lembab, nanti ummi cuci .." ucap istrinya..

'Ga usah..... ini pasti keringet ummi.. mmmuachh.." ucapnya mencium spot gesekan yg sama.. "Abi mau istirahat dulu.. tar malem aja mainnya heheee.."

Fiuhhh ... lega pikir ustazah, akhirnya.. karena terasa masih belum kering peju pemuda itu masuk kedalam rahimnya..

Ustazah tersenyum dan tertidur kembali... ia hanya berharap... Dirinya tidak hamil oleh pejantan itu... Pak ustad tidur sambil memeluknya, mencium Daster bekas gesekan kontol pejantannya..

Sementara dikamar samping ustad fian,..

Roy masih bisa merasakan jepitan sempit memek istri ustad cantik tadi.. Roy mengusap kontolnya, mengingat si Toket gede itu..

-._----@-@@@@------------_




menjelang malam, ada pesan masuk ddigrup chat ari Abah Haji, bilang ada perkumpulan jam 10 malam ini, membahas kejadian tadi.

dari Tadi memang grup ramai membahas mengenai surat itu. Surat ancaman bahwa salah satu diantara penghuni Awwabin harus ada yg mati.. Pak Kyai bilang...

"Antum dengarkan ucapan Abah semuanya... Antum harus menghadapi ini dengan serius.. ada beberapa hal yg ingin Abah samPaikan.. Kumpul jam 10 nanti digedung ri'ayah.."

Semua menjawab siap dan inshaallah, didalam diskusi itu juga ada kabar bahwa Pak dharma akan ikut datang, kemudian pak Kyai bertanya mention langsung..

"Roy...Antum yg harus memberitahu pak Ryan tentang Tatang.. Walau bagaimanapun harus antum, bukan saya, bukan ust Boim. .. Tapi Antum.. Pak Ryan harus tahu dari antum.. Biar situasinya kondusif , Dia satu2nya investor yg memberi suntikan dana besar buat proyek kita.."

Roy sebetulnya ingin memberitahukan via telepon malam ini, namun masih menunggu kepastian kesehatan Mang Tatang supaya A Ryan tenang, namun dengan kabar Dokter sudah memberi tahu tadi Pak Tatang dalam keadaan stabil Ia sudah ingin memberi tahu..

"Iya yai. Tadinya malam ini saya mau tlp beliau.."

"Ya sudah.. Kumpul di Gedung Ri'ayah jam 10, ingat. Jangan ada yg menyebar tentang surat itu ke siapa siapa, abah hanya ingin situasi kondusif tanpa panik"

"Siapp bahh.."

"Laksakan pak Kyai..

"Di copy abah haji.

"siap meluncur Ustad Kyai"

Bertubi tubi jawaban siap itu datang dari para ustad senior yg ada digrup itu..

Roy mencari Nomor Ryan.. Dengan menghela Nafas.. Ia dial dan berniat ingin memberitahukannya dengan cara yg benar...

EPS :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55