Chapter 10 : Unwrapped Me (part2)
Lilis

Mbak Wati

Unwrapped Me (part2)
"Yakin ga nambah lagi ?" ucap lilis sambil senyum dengan gesture menggodaku sebelum turun dari mobil.
Aku menggelengkan kepala,
Entah aku menggelengkan kepala karena tidak mau.. Atau karena sudah kembali lagi normal setelah tiga jam aku mengajaknya keluar.
Tiga jam aku tak perduli dengan suaminya yg mungkin sekarang menunggu istrinya dirumah. Menunggu istri cantiknya dirumah. Setelah aku membawanya seperti teman kencan, seperti kekasih, dan menganggap kardi yg menunggu dirumah bukan org yg penting karena tak berani melarangku, membiarkanku pergi istrinya keluar.
Damn... hampir tiga jam pula aku mengentoti Lilis ini habis2an. full rage fucking.
I feel.. I wan't More....
Aku ketagihan....
Aku ingin membawanya lagi.. Membawa istri kardu yg cantik ini kencan keluar. Mencurinya dari suaminya, Membawanya begitu saja, tak perduli dengan kardi, dan aku penasaran bila ia berani melarangku.
"Kalo gw ajak lagi, laki lu berani ngelarang ga?" ucapku.
Ia menyilangkan kakinya didalam mobil, posenya sangat seksi, Ia terlihat sangat cantik. "mau ngajak gw kemana" ucapnya lagi.
"Besok ada partner bisnis yg ngadain pesta ulang taun malem malem, gw mau lu keluar sama gw besok".
" elu mau ngajak gw kencan lagi gitu.. Kaya gw cewenya elu.. Bisa di apain aja.."
Aku meng- iya kan. Lilis tersenyum. Ia melihatku seperi lover yg harus di puaskan. lover yg membuatnya menjerit kencang tadi, lover mencurinya terang2an, mengambilnya begitu saja, tanpa perduli dengan suaminya yg diam dirumah
" boleh" ucapnya pelan menjawabku.
Kami memang sudah sampai dirumahnya, namun belum turun. Ia biarkan jilbabnya tak terpasang rapih, membiarkan sepasang payudaranya yg putih montok itu dengan ada satu bekas cupanganku disana. Mungkin suaminya bisa tau toket istrinya kucupangi.
"Siapa aja yg dateng ?". Tanyanya lagi.
" ga bakal ada yg kenal"
"Kalo ada yg kenal kardi?" ucap lilis sambil sedikit tersenyum.
"Biarin.. Biar orang tau kalo gw nidurin bininya" ucapku gila
"Wow" ucapnya pelan seperti tak percaya dengan ucapanku. Namun ia mengagumi keberanian yg direncanakan tadi.
Kedua tangannya ia simpulkan di atas lutut kaki kanannya, ia membiarkan celana leggingnya sedikit lebih turun kebawah, celana dalam hitamnya terlihat dan pinggul telanjangnya jelas. Ah Shit... Seksi sekali istrinya kardi ini. Ia Menjaga badannya tetap kencang dengan banyak latihan. Ia membusungkan dadanya dan ia tarik ujung jilbabnya ke atas
"Kalo elu berani ngajak gw keluar lagi, gw remes kontol lu depan laki gw." tantangnya.
Aku tersenyum, kemudian tak lama keluar Seorang dari dalam rumah. Nampaknya itu kardi, ah sudah tiga jam ia menunggu istrinya. ia melihat ke arah kami di mobil ini. Namun lilis hanya melihatnya sejenak (seperti orang tidak penting) kemudian menoleh lagi ke arahku.
Kemudian Ia menaruh jari jempol entot yg ia jepit dan ia taruh diatas toketnya.
" bekas kontol lu" ucapnya
Pelan.
Ahh..
"Gw mau ajak lu kencan lagi besok"
Ia mulai membuka resleting celanaku dan merogoh kontolku keluar.
"Buktiin.. Gw remes kontol lu depan laki gw tar"
"Uhhh shhhhh
"Dia ga berani ngomelin elu berduaan sama bininya disini" ia memijat mijat kontolku "kayaknya dia ga berani ngomong kalo elu ajak kencan bininya besok"
"Shhh..
Ia mendesah saat Aku balas dengan merogoh toketnya dari dalam tanktop kuremas remas. Ia menjulurkan lidahnya keluar, saat melihat suaminya yg malah duduk diteras ketimbang intrupsi dengan bossnya yg berduaan dengan bininya dimobil ini, aku jilat lidahnya dengan menjulurkan lidahku dan aku ludahi cuhh!!!.."
Ludahku itu malah mengenai bawah matanya yg sebelah kanan sampai ia memejamkan mata.
Aahhhhh.. Shhhh..
Lagihhh " ucapnya dengan suara manja mata terpejam, bibir dimanyunkan. air liurku mengalir dari bawah matanya menuju bibirnya, ia menerima air liurku nakal.
Cuhhhh...
Ahhhhhhh..
"Lagihh lagihhh"
Cuhh....
Cuhhhhhh..
Cuhhh
"shhhh ahhhh gw basah lagi" ucapnya lagi...
wajahnya penuh dengan air liurku. Bahkan mengenai jilbabnya.
Kardi menunggu di teras rumahnya seperti orang yg sedang menunggu film star wars selanjutnya.
Istri cantiknya mulai menunduk menggerakkan kepala jilbabnya kebawah, dengan mata terpejam penuh dengan air ludahku ia mulai menjilat kepala kontolku, ia jilat jilat kepala kontolku, kemudian mengusap seleuruh air ludah di wajahnya dengan menggesek gesekkan batangku di keseluruhan wajahnya. Aku melihatnya sambil memegang kepala hijabnya. Terus ia bersihkan wajahnya dengan batang kontolku.
Kemudian ia memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Aku kelojotan tak tertahan saat merasakan cairan dahak dari tenggorokannya mulai membanjiri batangngku, kuraih pantatnya ku remas gemas
Kloq kloq kloqq kloqqq
Ahhh fffffffffffffuckkk shhhhh
Kemudian Ia mengangkat kepalanya yg berhijab itu. Melihat ke arah suaminya yg g masih duduk disitu.
"Ada yg mau diucapin buat suami elu lis ?' ucapku melihat wajahnya yg masih sedikit blepotan karena ludahku. Ia melihat ke arah suaminya, mungkin ia ingin mengetest keberanian suaminya.
Ia benahi jilbabnya sedikit kemudian membuka kaca mobil itu setengah,, wajahnya masih sedikit blepotan karena ludahku. Ia berucap dari Jarak 10 meter antara rumah kardi dengan mobil ini. Cukup gelap penerangan lampu parkiran ini.
"Papah.. Ryan masih pengen mamah disini nih.. Ga apa yah papah nunggu dulu disitu.. " ia mengucapkan bahasa sedikit menantang suaminya. Apa ia berani datang kesini meng intrupsi bossnya yg berani menahan istrinya dimobil, sambil tak hentinya tangan istri cantik ini mengocok kontolku. Namun seribu sayang ia malah tetap duduk disitu, terdengar ucapan 'yaa" , kemudian lilis menurunkan satu tali tanktopnya saat menaikan kaca mobil itu ke atas.
Dengan nafsu kujambak dengan kasar toket itu sesaat pintu kaca mobil tertutup, langsung aku tarik kepala lilis yg berjilbab itu ke arah kontoku, ku entot mulutnya sampai tersedak ke tenggorokannya ..
_-____________
Itu adalah kejadian yg ku ingat Sebelum aku turun mengantarkan lilis tadi ke rumahnya..
I must be out of my fucking mind.. Ucapku dalam hati selama perjalanan ini mengingat kejadian gila tadi.
Keep it together.. Ucapku dalam hati menenangkan diri setelah tadi.
Dalam perjalanan aku mengingat ingat dengan jelas.. Begitu jelas, begitu vivid.
Aku malah semakin nafsu. Semakin menjadi jadi. Aku ketagihan untuk menculik lilis lagi dari suaminya itu. Aku berniat untuk meminjam istrinya yg cantik itu ku ajak kencan. Tak perduli pendapat suaminya, jauh sebelum aku memikirkan itu aku berpikir. Apa ia berani melarangku ?.
Besok ada pertemuan dengan client bisnisku di suatu pesta. Client itu hampir semuanya baru dan tidak ada yg begitu mengenaliku. Sehingga, Aku ingin mencuri lilis menemaniku datang ke pesta itu. Ia akan memakai gaun pesta. Aku menyapa kardi sesaat ketika istrinya turun tadi. Aku akan mengajak istrinya keluar besok. Ah nakal aku berpikir Sambil meraba kontolku. Aku memang belum bilang kepadanya terang2an ketika turun tadi. Namun Aku menyuruh lilis memberitahunya terlebih dahulu agar siap pergi denganku besok. Aku menunggu kabar dari istrinya sekarang. Aku pulang ke rumah kantorku sambil penasaran apa reaksi suaminya nanti.
Setelah lama di perjalanan, muncul pesan masuk ke hapeku, itu adalah pesan suara rekaman. Setelah kubuka, ternyata lilis.
Apa yg lilis Rekam stelah hampir 30 menit dari kejadian tadi.
Setelah kudengar, itu adalah rekaman pembicaraannya dengan suaminya. Aku pinggirkan mobil ku dan memasang headset ke agar bisa mendengar lebih jelas.
"Koq lama banget sih mah" suara suaminya terdengar disana.
"Ryan latihannya berkali - kali.. Jadi lama.. Hmm tuh badan mamah jadi lengket swmua begini" ucap lilis sambil mulai merasakan ngaceng dikontolku.
"Papah nungguin mamah dari tadi disini"
"Kenapa papah diem aja pas ryan bawa mamah tadi" jawab istrinya.
"Abisnyaaa......
Aku tak mendengar jawabannya diteruskan...
"Hmm..
" takut.. Ga berani... " potong Lilis.
"Tadi kan ada rezza"."
"Iyah sih.. Mangkanya ... Papah jyga sih bikin kesel dia..mangkanya ngajak mamah keluar.. Cari hiburan.."
"Ngapain aja..?"
"Latihan..
keringetan bareng.. Terus ryan bilang..mamah Tambah cantik.." ucap lilis yg membuatku tersenyum sendiri.
"Emang tambah cantik.. Punyanya siapa dulu.... Trus abis itu tadi dimobil lama amat ngapain aja "...
"Ngobrol aja.. Papah lagih.. kalo kata papah lama ngapain diem aja tadi..?"
" takut ganggu mah".
"Hmmm.. Ya udah kalo gitu biarin aja pah" aku memijat kontolku.
"Tadi papah mau ngelarang tapiii..."
"Udah ahh.. Salah sendiri papah diem aja.. Besok ryan juga mau ngajak mamah keluar lagi".
"Hah Mau kemana ?".
"Ke pesta temen bisnisnya, katanya mamah pengen dijadiin temen kencan ke pesta itu"
Dak dik duk aku mendengar jawaban suaminya yg agak lama bereaksi mendengar istrinya itu.
"Koq ngajak mamah ?"
"Keluarga ryan lagi ga ada.. Trus pengen ngajak mamah.. Cuma kencan boongan koq pah ... Katanya sih, ga ada yg kenal, temen barunya gitu.. Trus tadi ngeliat mamah latihan, katanya mamah makin seksi.. pengen ngajak mamah jadi temen kencannya lagi.. Pasti serasi kalo jalan berdua."
"Kalo ada yg tau mamah gimana"
"Hihihii.. Biarin pah, mereka pasti tau kalo mamah itu istrinya papah....." ( yg di ajak kencan bossnya) ucapku dalam hati meneruskan omongan lilis meremas batangku. "....... Lagian kan mereka pasti tau kalo ryan cuma bossnya papah".
Ku dengar kardi berbicara tak jelas..
.
" udah deh.. Papah jangan ngegerutu begitu.. Papah juga sih tadi, diem aja, ga berani ngomelin.., jadinya kan ryan ngatain mamah seksi, trus ngajak mamah keluar lagi, ..." kudengar suara lemari ditutup "... Papah ngomong aja Kalo berani"
Aku tak mendengar suaranya...
"Hmmm katauannn.. Papah bikin ga berani yah"?
"Ngga apa apa... Tdi Papah cuman ga enak.. Bilangnya ke ryan ga kenal rezza waktu dimobil, tapi aden rezzanya dateng ke rumah, ya udah papah nyambut.. Ga enak kalo ga nyambut" ucap kardi.
""Papah nya juga sih yg bikin dia kesel, jadinya mamah yg cape"
" ga enak kalo ga nyambut den rezza... Trus tadi dimobil ngomongin apa aja koq lama bgt"?
" papahnya sih payah, bukannya buru2 nyamperin mamah, malah ga diem aja.. jadinya Ryan mgobrol lama sama mamah, terus ngajak mamah lagi besok pas dimobil."
"Kan ga enak mah..i...."
"Hihihii.. Udah deh pahh...kalo papah takut.. mamah mau nemenin dia kencan aja besok.. Kencan boongan koq pah.. Mamah disuruh pake pakean cantik.. Papah ga masalah kan klo nunggu dirumah"?
"Ya udah lah.. bikin supaya dia ga kesel aja dulu.. Mamah mandi dulu gih"
".. Hmmm oke.. Cium dulu papah sayang...""
Aku mendengar suara cipokan, entah Lilis sudah mencuci wajahnya atau belum namun membuat batang kontolku kembali tersiksa setelah mendengar rekaman itu."
_----____________
Besoknya.. Aku melakukan kegiatan seperti biasa... Tak sabar menunggu sore ini.
Gila..
Aku mulai berpikir Skandal bisa terjadi kepada siapa saja...
Orang dekat, sekeliling kita, yg jauh, yg dekat... Yg Terlihat pendiam, ramah, tenang.. yg terlihat gila ataupunsetengah gila.. Semua bisa terjadi kepada siapa saja. Hasrat bagaikan bom waktu yg sewaktu waktu bisa meledak dengan sendirinya .
Aku memang tidak setampan Malaikat.. Namun aku yakin aku juga bukan malaikat.. Ucapku dalam hati.
Skandal itu bisa menghampiri siapa saja termasuk diriku....
Seperti api dilemparkan ke bahan bakar langsung... Ia sudah siap terbakar..
Sounds out of fucking mind i'm sure...
Terlepas dari usahaku yg berusaha ingin terlihat biasa, ingin terlihat normal dalam keseharianku.. Namun Diam - diam aku malah menikmatinya.
Aku ingin mengajak kencan istrinya kardi sore ini. Masih teringat pesan rekaman semalam. Suara Suaminya yg tak berani melarangku mengencani istrinya membuat batang kontolku semakin keras. Entah ia tak berani melarangku, atau memang sengaja membiarkan istrinya kencan denganku. Kejadian ini, percis dengan kejadian mbak wati, yg sampai sekarang terus membuatku mendekati istri hendra itu.
_-________
Besoknya Sambil menunggu sore, aku berusaha mengalihkan pikiranku ke pekerjaan agar terasa tenang dan santai.
Meski tak bisa dipungkiri aku tak bisa lepas dari all new level seperti semalam. Mungkin Hampir seperti mbak wati, namun dalam situasi dan kemasan yg berbeda. Aku melihat Kardi tak masuk hari ini. Tentu semuanya terasa berbeda. Aku bahkan tidak tahu akan seperti apa kencan gila yg akan ku lakukan malam ini.
Ketika aku duduk, Ada dua undangan yg datang ke mejaku siang itu.
Yg pertama dari ustad ali.
Ia mengundangku untuk datang ke salah satu pengajian besar di saung Pengajiannya. Kebetulan beberapa hari kedepan bertepatan dengan hari besar keagamaan. Dan ia ingin mengadakan pengajian sekaligus perayaan hari besar itu. Dari pesan whatsaapp, ustad ali dan ustazah sahla semakin sibuk berdakwah. Mereka sering kali memberi ceramah, wejangan, tulisan melalui siaran broadcast via whatsapp. Beberpa pesan pun sering dikirimkan ke nomor whatsapp ku. Sebagai bahan oengingat, Semangat mereka memang sangat besar untuk berdakwah. Sudah lama aku tak bertemu mereka. Bahkan Sampai hadirnya surat undang ini, aku belum lagi bertemu dengan mereka. Mungkin ada baiknya aku bertemu mereka di pengajian nanti.
Kemudian Yg kedua surat undangannya begitu mewah.
Surat undangan itu terlihat Sangat besar dan wangi. Dibuka nya pun terasa sulit dan ribet. Terciumnya pun sangat wangi.
Saat kubuka, disana ada bacaan walimah ulang tahun ke 50 Haji Malik sudrajat.
Hah.. Pak haji ?.. Ucapku dalam hati.
Ngapain pak haji ngirim2 undangan semewah ini. Kenapa tidak memberitahu via telepon saja. Lagipula, ini hanya undangan acara ulang tahun. Bukan acara pernikahan atau acara besar lainnya. Dan yg tidak habis pikir, kenapa acara ulang tahun memakai undangan semewah ini. Walah.. Nampaknya pak haji sudah kebanyakan uang sekarang. Usaha pasirnya memang semakin sukses. Apalagi sekarang barangnya sudah terintegrasi dengan tambang pasir yg kami garap di Cilangkap waktu itu. Tapi kenapa dia tidak memberi tahu saja, padahal dua minggu sekali kami pasti bertemu di tambang pasir itu.
Karena penasaran..
Aku ingin bertanya langsung ke pak haji. Aku ingin tahu, tumbenan ia mengadakan acara besar untuk ulang tahunnya.
Aku ingin segera meneleponnya, namun Tunggu dulu, kenapa tidak aku tanyakan ke bu haji. Akhir2 ini aku jarang sekali beekomunikasi dengan bu haji. Kadang aku suka bercanda sendiri ketika sendiri mengubah lagu katon bagaskara dengan lirik "bu hajii, dimanakah kau berada, disini aku rindu ingin jumpaaa". Sontak aku suka tertawa bila iseng seperti itu.
Semua alat komunikasi bu haji memang dibajak oleh pak haji. Bu haji pernah cerita ketika di tambang pasir dulu, bahwa pak haji cukup posesif sekarang bila berusan dengan alat komunikasi istrinya. Sehingga susah aku beekomunikasi dengannya.
Namun Kali ini, aku punya modus, modus yg datang dari lelaki yg kurang ajar dan frustasi karena susah berkomunikasi dengan bu haji. Aku berharap yg mengangkat adalah bu haji, aku telepon langsung tanpa ragu, kemudian ada yg mengangkat...
"Hallo
" hallo_"
Ah sial, itu pak haji.
"Ohh pak haji.. Apa kabar ? ini ada undangan mewah datang kesaya ini ada acara apa?
"Ulang taun saya jang ryan, kan jelas disitu"
"Kirain undangan apa, macem mau nikahin anak aja ?"
"Hehehee.. Gini jangg kasep.. Saya kan udah kepala lima, jadi mau dirayain gede gedean.. Aekaligua tasyakuran lah gitu".
" weleehh.. Mentang - mentang udah banyak duit nih pak haji.. Hahaa.. Syukurlah alhamdulillah.. Mau minta kado apa nih, koq minggu kemarin ketemu diem aja?
"Hehee.. Apa aja lah.. Kan acaranya masih Seminggu lagi, kelamaan atuh kalo ngasih tau kemaren mah kasep"
"Siapp pak haji.. Salam aja sama bu haji.. Inshaallah saya datang".
Aku pun menutup telepon,
Damn... Aku berharap bu haji yg ngangkat malah suaminya. Tak disangka pak haji suah kepala lima. Mungkin umur sudah setengah abad ingin ia rayakan besar - besaran.
Tapi tunggu dulu. Kalo pak haji sudah kepala lima, berarti bu haji 40 tahun. Aku tidak percaya bila bu haji 40 tahun Karena karena masih terlihat sangat segar. Aku pernah diberi tahu bu haji kalo beda umur mereka terpaut sepuluh tahun.
Hmmm.. Bu haji... No wonder you are still fresh..
-___-____________
Ketika sedang berjalan menuju shinta, agar bisa menjadwalkan untuk bisa menghadiri kedua undangan itu. Aku ingin shinta mengkosongkan semua kegiatan ku ditanggal itu.
Waktu memang sudah sore, namun shinta tak terlihat di cubicle nya. Kemana dia ?.
Tlinggg...
Muncul pesan via whatsapp sore itu...
Ternyata lilis....
Aku tersenyum dan kubaca.. " jam berapa dateng kerumah ?.
Aku balas "Setelah maghrib". Karena seperti biasa Keluargaku pasti menginap ke rumah neneknya bila sedang menjelang akhir pekan seperti ini.
" ok" balesnya.
"Kardi ga masuk ?".
" Ngga.. Ngurus rezza "
" jempol".
Tlinkgg" muncul lagi pesan masuk darinya.
Namun, nampaknya itu adalah pesan rekaman suara. Ditulis dibawahnya "dengerin" dengan emoji senyum.
Itu adalah rekaman suara sebagaimana semalam. Tentu aku penasaran ingin mendengarnya. Namun aku berniat ingin bertemu shinta terlebih dahulu, Aku download namun masih tak ada shinta disana.
Aku beranjak menuju dari cubicle shinta menuju cubcle pacarnya cepi. Tak jauh letak temoat mereka bekerja.
Namun sampe disana, aku kaget, karena cepi sedang memakai headsetnya, terlihat dilayar komputernya sambil melihat adegan bokep interracial dengan tema cuckold. Bahkan disana tertulis besar bacaan brazzers.
Damn.. Fuck me "ucapku dalam hati.
Kurang ajar nih anak. bukannya kerja malah liat bokep. Aku lihat ke jam memang sudah mau memasuki jam istirahat di sore hari ini. raba bahunya, ia kaget sampai terlompat dari kursinya saat melihatku.
"Maaf pak, " ucapnya menahan malu.
"Biasaaaaa" ucapku sambil tersenyum.
" kemana shinta ?"
"Tadi keluar pak beli makanan sebentar.. Kan udah mau pulang soalnya"
"Ya udah, nih pegang dulu undangan, bilang ke dia supaya tanggal segini saya kosong.."
Cepi menerima surat itu dan bilang..
"Ohh..Oke pak.."
"Gimana rencana nikahnya?" tanyaku lagi.
"Mudah2an pak, doanya aja.. Sebentar".
" iya lahh.. Santai aja.. Tapi Kalo udah nikah kan ga mesti kan liat yg begonoan lagi".
"Heheee.. Jadi malu saya pak".
"Jangan lupa kasih ke shinta ya"
Aku langsung pergi ke kamar kantor, untuk istrihat sore itu..
Oh iya.. Rekaman Lilis... Ucapku dalam hati.
Ternyata sudah selesai ter - download rekaman itu, panjangnya hampir 10 menit. Aku pasang headsetku, dan tiduran dikamar kantor ini sambil mendengar rekamannya.
"Papah nanti sore mamah pake baju apa?"
Terdengar suara Lilis memulai di rekaman ini.
Lama tak mendengar jawaban dari suaminya sampe terdengar seperti suara lemari dan pakaian dijatuhkan. Aku mulai membayangkan, apa Lilis sedang memilih pakaian ?.
"Pake baju biasa aja" ucap kardi terdengar agak jauh tapi jelas.
"Kan mau jalan sama ryan pak, nanti kan diliat temen2nya.. mamah harus keliatan cantik donk.. Biar ryan bangga"
Ah fuck.. Lilis bersiap dandan untuk pergi denganku, dan meminta pendapat suaminya agar ia terlihat cantik.
"Kan cuman kencan bohongan...
Emangnya mau pake baju apa?" tanya suaminya.
"Kalo yg ini gimana ?" Ucap lilis, ia memperlihatkan Baju pilihannya.
Mungkin Kardi sedikit kaget dengan pilihan baju istrinya. Karena lama ia menjawab.
"Terlalu ketat dan seksi" ucap suaminya.
"Emang kenapa pak ?"
"Itu mamahnya kan gede, tar keliatan jelas kalo pake itu".
Aku mulai mengeluarkan batangku
" biarin la pah hihihii.. Kan ryan temen kencan mamah"
Aku mulai meremas kontolku, tak terasa sudah mengeras..
"Hihh.. Katanya kencan boongan..Tar kalo ryan mau gimana"?
"Hihiii.. Kan kencan bohongan kata papah.. Jangan khawatir.."
Kalo berani, ucapku dalam hati.
Emang kliatan banget yah"
"Pasti, Itu kan baju anniversary yg bapak beliin tahun kamren, pasti kliatan nonjol itunya"
Oh fuck, itu baju anniversarry, ucapku dalam hati.
"Maksudnya susu mamah"
"Iya lah, itunya kan mamah gede banget, tar ryan bisa napsu lagih kalo mamah pake pakean seksi ketat gitu"
"Hihii.. Tapi ryan kan temen kencan mamah pah, biarin kalo sedikit ngeliat".
" katanya kencan boongan"
"Iyah, tapi ryan pengen mamah pake gaun yg kaya gini pah, biar keliatan seksi, bangga dikenalin ke temen temennya.. Puas jalan sama mamahnya".
Oh my God, kontolku makin keras..
" mamah pasti cantik pake gaun itu"
"Iya lah, gaun dari anniversarry kemarin yg papah beliin, makasih ya pah udah beliin buat mamah gaun yg bagus"... " mmmuuachh.."
" Tapii kan mamah belum pernah pake itu buat papah , malah mau dipake buat kencan sama ryan."
Ah shit.. Aku makin cepat mengocok kontolku...
"Ini kan malem besar ryan pak, masa malu ntar.. Harus keliatan cantik lah, biar ryannya bangga, punya teman kencan cantik kaya mamah. mamah kan cewenya ryan. Eh... Maksudnya.. Istrinya papah hihihiii"..
" tar ryan macem macem lagi, ngeliat mamah napsu, itunya gede banget gimana mah ?"
"Paling diterkam.. Hihihii.. becandaa paah.. Sama temen kencan bohongan, gpp kali ngeliat mamah seksii jelas".
Baru saja aku asik mendengar itu semua ternyata rekaman berhenti sampai disitu. Damn.. Padahal aku ingin lebih tau lagi mengenai sikap suaminya. Dengan segera aku bersiap untukmenjemput dia sore ini.
_-_______
Hari sudah gelap, aku sudah rapih memakai stelan pesta dan rambut spike. Aku penasaran seperti apa sikapnya Kardi nanti bila melihatku. Apa ia marah ?, atau malah membiarkan istrinya seperti kemarin pergi keluar denganku.
Ini adalah weekend, jelas malam ini dikenal sebagai malam khusus untuk lovers. Malam untuk memadu kasih. Biasanya mereka Bercinta malam ini.
Namun kali ini loverku adalah Lilis. istri kardi yg putih, mulus, montok kencang itu ingin segera bawa kabur dari suaminya, aku penasaran seperti apa pakaian anniversary suaminya yg di bicarakan rekaman tadi. Akan ku ajak kencan saat ia memakai pakaian anniversarry itu.
Salah Kardi sendiri, bila ditempat pertama dia berani melarang ku, mungkin ini tidak terjadi. Namun ia membiarkanku menjalani kencan palsu seperti orang yg tak punya nyali, membiarkanku mengajak istrinya keluar.
Aku malah tak sabar untuk segera membawa istrinya lagi.
Mungkin sudah terlambat, pikirku.. Sudah terlambat bila Kardi berubah pikiran. Bila ia melarangku, mungkin akan kuhajar, karena Lilis sudah menjadi Loversku , yang akan kubawa kencan dan jalan. Aku mulai gila pikirku dalam hati sambil tak perduli, tapi aku begitu excited.
Sampai disana, ternyata kardi menunggu diluar dengan pakaian batik coklat abu abu dengan celana bahannya. Tak ada rezza disana, tak ada satu orang pun. Mungkin ia tak ingin orang lain melihat bahwa bossnya mengajak jalan istri cantiknya.
Aku turun dari mobilku, dan melihat tersenyum..
"Kaya pegawe padang aja Kar pake batik begitu," ucapku agak kencang.
"La-Lagi santai aja boss" ucapnya pelan.
"Gimana bini elu udah siap, kan mau kencan palsu nih"
"Bentar boss nanti dia dateng"
Meskipun sedikit canggung, namun aku terus tak perduli. Dan kecanggungan itupun hilang saat Lilis mulai keluar dari Rumahnya.
Holy Fuck..
Aku bersiul saat Lilis keluar dari rumahnya. Aku bersiul panjang tepat didepan suaminya. Ternyata gaun anniversarry pemberian suaminya itu amat ketat. Mencetak seluruh lekuk tubuhnya yg seksi karena sering working out itu. Terlihat kencang, ketat serta yummy.
Gaun itu berwarna hitam, namun ada sedikit bahan kuning di kakinya sebagai pemanis hiasan. Ia terlihat seperti lemper, yg bila dibuka rasanya sangat legit dan nikmat.
Oh fuck me, aku bahkan sampai lupa bahwa suaminya ada didepanku. Sampai bersiul di depannya.
Ia memang memakai Jilbab, namun jenis Jilbab yg memperlihatkan tonjolan toket yg besar maju kedepan.mampu menutupi tonjolan tubuhnya.
"Bener kan Kar.. Karena bini elu sering latihan jadi keliatan seksi gini?" ucapku.
Kardi diam saja
"Iya dong" pertanyaanku itu malah dijawab istrinya.
"Bener kan kata gw.. Pas nih buat nemenin gw kencan"
"Ya-yakin boss.. Ga bakal ada yg kenal lilis atau si boss"
"Ga bakalan.. Orang korea semua yg dateng.. Yg punya pabrik di...." ucapku sambil menyebut daerah pabrik pemilik client pesta bisniku malem ini.
Lilis menghampiriku, sambil tersenyum dia mendekatiku menempelkan gaun yg legitnya itu.
Aku melihat belakangnya, pantatnya yg nonjol itu terlihat sambil kubilang.. "Bener kan kar.. Bini elu kalo sering latihan gini seksi abis" ucapku sambil lilis mulai memegang lengan kananku " pas jadi kencan boongan gw" ucapku lagi.
"Papah juga olah raga dong.. Biar bidang kaya ryan" ucap lilis melihatku. Kardi berdiri disitu dengan perutnya yg buncit.
Kami berdiri dsini seperti pasangan kekasih yg serasi, sedangkan ia seperti tamu yg sedang berdiri dengan kemeja batiknya. Aku mulai berpikir, Kalau kardi masih berpikir ini kencan bohongan. Dengan istrinya yg sangat seksi ini, memakai baju anniversarry. kubawa keluar layaknya wakuncar, waktu kunjung pacar.
"Wangi banget Lis" ucapku mencium parfumnya yg enak terasa dihidungku.
"Iya dong.. Coba nih liat" ucapnya sambil menggesekkan telapak tangan kirinya ke hidungku, aku mencium wangi parfumnya sambil merasakan ada yg mulai bergerak diselangkanganku.
Dadanya yg menonjol itu sedikit menggesek lenganku. "Coba test mesra dulu " ucap lilis saat menaruh tangannya dihidungku, ia tarik wajahku kemudian kucium bibir merahnya sedikit mmuachh
"Hihihii.. Kira2 org yakin blm pah kalo kita pasangan'
Kardi hanya diam 'ihh papah.. Ini kan cuma kencan boongan.. Jadi harus bisa yakin kalo kita pasangan.
Smochhh smochhh lilis kembali menciumku, namun kali ia menghalangi pandangan suaminya, dan ia remas kontolku. Ahhhh
Lilis mrremas kontolku didepan suaminya, mungkin ini hadiah, yg sudah berani mengajaknya kencan dari sini. " ya udahh.. Jangan terlalu malem". Ucap kardi sambil duduk di kursi.
"Papah nunggu sampai mamah pulang yah.. Salam sama Rezza"
Aku kaget dan tak tahu bila rezza akan datang malam ini. Oh well.. Who give a shit.. Aku bawa bini kardi yg putih montok ini masuk kedalam mobil
_-_________
Sampai dimobil, kami saling menatap sementara, kemudian lilis menyosorku dengan ciuman panas, kami saling memiringkan kepala kami ke kanan dan saling membalas serangan liar ciuman ini.
Smochh smochh scmichh shhhh
"Gw kirain dia bakal ngelarang elu ternyata ga berani " ucap lilis dengan bibir basah air liurku.
"Ah.. Suami elu emang ga punya nyali" ucapku sambil meremas tonjolan toket gaun anniversarrynya. "Ahh shhh" lilis mendesah.
"ini baju hadiah aniversari tahun kemarin," ucap lilis memegang gaunnya. "seksi kan, suami gw yg beliin" ucapnya lagi.
Dia jepitkan jempol ngentotnya di taruh di baju pemberian suaminya sambil bilang "Mau lu buka gaunnya ga, trus elu liat isinya". Ucapnya.
Oh fuck... Aku remas remas tonjolan toket montoknya dibawah jilbab itu
"Dia khawatir kalo elu ngeliat gw pake gaun ini, elu nafsu"
"Massa?"
Terus aku remas remas toketnya
"Elu kan cowo gw.. Sebodo amat kalo lu napsu" ucapnya lagi melihat toketnya terus diremas remas oleh tanganku.
AhhhAhhh shhh
"Kita ngehadirin acara ulang tahun dulu.. Baru gw buka gaun anniersarry elu"
This is it...
"Unwrapped Me".
_-_____________
Di Perjalanan aku membicarakan banyak hal tentang perkembangan persidangan itu. Aku jelaskan secara detail kepada Lilis antara Rezza, Hendra serta hubungan yg tak kusangka dengan Kardi. Tentu Lilis pernah mendengar bungkusnya. Tapi ia baru mengerti jelas setelah ku jelaskan satu per satu.
" jangan - jangan si Kardi juga...." ucap Lilis saat mendengar cerita mvak wati dan hendra..
"Kenapa.. "
"Hihiii.. Engga cuma nyangka aja".
" kita enjoy aja malem ini"
"Trus sidang vonisnya hari apa?".
" kira2 4 hari dari sekarang".
"Hmmm.. Pantes.. Rezza uring uringan, dia udah ga sabar.. Pengen cepet tahu, mangkanya sering dateng ke rumah"
"Termasuk malem ini"
"Iyah.. Hmmm".
Tiiiiitttttdddd.. Suara klakson panjang mengagetkan kami berdua, datangnya dari motor skutic berwarna putih dibelakang kami. Nampak nya ia sedang buru2. Namun anehnya, setelah aku memperhatikan lebih jelas, Motor itu tidak menyusulku. Bila ia terganggu jalannya trus ia membunyikan klakson. Agar tepat berada dibelakangku. Namun karena posisinya jauh aku tidak berpikiran macam macam. Aku terus melaju mobilku sampai menuju parkiran ulang tahun temanku.
Yah.. Ini adalah teman2 asingku semua. Ini mungkin moment yg tepat. Saat keluargaku kebetulan tidak ada, Lilis yg cantik dan semakin seksi ini ada menemaniku, sebagai teman kencan. Atau mungkin, teman kencan bohongan mungkin bila suaminya menyebutnya.
Semua Ramai, Lilis ukurannya tinggi untuk wanita indonesia, dia berdiri sampai 168 cm, sepuluh centimeter lebih rendah dari tinggiku. Sehingga ketika masuk, kami terlihat serasi seperti pasangan pada umumnya. Aku kenalkan Lilis jepada orang2 asing ini. Bila ada yg bertanya mungkin aku jawab kekasihku. Itu adalah ucapan gila yg keluar dari pikiranku. Namun karena kami terlihat seperti pasangan. Tak ada seorangpun yg bertanya.
Aku berharap tak ada orang yg kenal dengan kami disini. Terlalu beresiko. Tapi aku bisa ngeles ini itu bila ada yg mengenal kami.
Tentu terlihat aneh bila ada yg kenal kemudian mengajak kencan istrinya Kardi yg cantik ini. Aneh tapi terasa sangat hot, pikirku mulai gila. Bahkan pemilik acara melihat lilis berkali kali sambil curi pandang.
Bruaakkk.. Terdengar suara dari luar....
Seperti suara benda jatuh berasal dari lapangan parkir. Suara itu diikuti oleh klakson mobil yg bersahutan. Sontak penghuni pesta kaget. Ada yg melihat keluar, ada yg hanya diam ditempat.
Beberapa security yg langsung memeriksa berlari ke arah parkir itu. Di dalam gedung itu ada layar besar yg menampilkan beberapa informasi penting seputar pemeriah acara dan feeds informasi dari luar gedung.
"Apa itu" ucap salah satu penghuni pesta.
Kemudian tak lama layar besar itu memperlihatkan feeds cctv Luar. Ternyata ada motor seseorang yg jatuh menimpa satu mobil. Orang itu ikut terjatuh karena terlihat berusaha mendirikan motor itu lagi.
"Loh itu kaya..." ucap lilis berbisik saat melihat orang yg jatuh itu. Kemudian Lilis mengajakku keluar untuk melihat lebih jelas.
"Itu suamikuu.. Ampuuuun" ucap lilis setelah melihat jelas ternyata itu adalah Kardi.
Entah bagaimana aku harus tertawa atau iba melihatnya. Setelah melihat orang itu aku pun kaget, bahkan saat melihat motor nya, adalah motor yg sama saat membunyikan klakson oanjang tadi. "Dia ngikutinn kita" ucapku ke Lilis.
"Ngapain dia ngikutin kita?"
Aku berbisik dikupingnya "pengen tahu istrinya ngapain aja disini".
Lilus tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepala. " apa perlu kita ke sana.." ucapku
"Jangan... " ucap lilis "biarin kita kaya ga tau" mungkin ia merasa malu bila harus memergoki suaminya mengikuti istrinya kemari.
Mungkin jantungnya dag dig dug. Di kelilingi rasa penasaran. Apa yg istrinya lakukan saat keluar bersamaku. Aku dan Lilis bersembunyi dekat bar, dan beberapa saat kemudian Kulihat Kardi memasuki ruang pesta sambil mencari cari istrinya.
Aku dan Lilis berpura - pura tidak melihatnya. Aku tahu ia melihat ke arah kami, dari ujung mataku, aku bisa melihat Kardi berlagak seperti ninja, ingin mencari tau apa yg dilakukan istrinya. Apa ia mulai panas melihat Lilis dan aku sedang berdiri mesra berhadap hadapan sambil membawa minuman.
Aku melihat ke cetakan susu yg monohok tercetak montok di gaun hitamnya. Lilis melihat nakalnya mataku.
"Iya ga berat di bawa - bawa" ucapku melihat cetakan besar itu.
Lilis tersenyum, kemudian dengan sengaja ia mengoyang goyangkan payudaranya naik turun sambil tersenyum menggodaku.
Aku yakin suaminya panas melihat istrinya ini.
"Dia takut, kalo elu ngeliatin ini"
"Hmm emang gede" ucapku, menempelkan sedikit dadanya ke dadaku tanpa memperdulikan suaminya.
"Pasti dia khawatir.. elu bakal nakalin ini atau ngga ?"
Kontolku sudah terasa keras. Aku melihat lihat sedikit ke arah suaminya yg masih melihatku, di dekat bar itu ada semacam tiang yg cukup tebal berdiri dekat kami. Kalo kami berjalan sedkit kesamping, pandangan suaminya akan terhalang sedikit.
Kemudian dengan cepat aku aku bawa Lilis sedikit menyamping mendekati tiang itu. Membiarkan suaminya penasaran karena tak bisa melihat aktifitas sedang apa yg aku lakukan dengan istrinya.
Setelah menyamping aku bimbing tangan lilis meremas kontolku, aku remas remas toket monohoknya dengan gemas, yg dibalas dengan remasan tangan lilis yg bertubi tubi di Kontolku.
"Dia ngeliat ngga"? Ucap lilis masih meremas remas kontolku.
" Paling dia penasaran.. Gw bakal nakalin lu ga" ucapku meremasnya kembali dan melepasnya.
Lilis pun melepas remasannya karena ada orang lewat. Namun Suami nya masih terhalang tiang tebal ini. Dalam sekejap aku bisa melihat Kardi berpindah posisi untuk bisa melihatku. Melihat Lilis yg berdiri dekat denganku, Dihantui rasa penasaran yg besar.
Gesture lilis sudah berubah, ia terlihat sange dengan gaun ketat pemberian suaminya itu, aku pegang tangan lilis aku bawa ia ke keramaian. Karena ramainya orang dipesta ini, aku bisa melihat mulai kardi mulai Kehilangan kami. Sambil berjalan dikerumunan aku ajak lilis ke tangga belakang.
Setelah kami berhasil sampai atas, aku dan Lilis berjalan perlahan menuju beberapa ruangan kosong digedung ini. Namun perjalanan kami terhenti karena melihat kebawah terlihat Suaminya mencari cari seperti orang kebingungan.
Ia terlihat penasaran, apa aku dan lilis masih dikerumunan tadi ? Atau sudah pergi ? Ia penasaran dibawa kemana istrinya olehku.?.
Kami tersenyum karena seperti dikejar satpam. Aku raba toketnya lilis dan menciumnya sambil tersenyum dan membiarkan Kardi penasaran apa yg aku menakali istrinya.
Kami memasuki salah satu ruangan kosong di atas ini. Aku menutup pintu sambil saling menatap dan mulai berciuman, aku raba gaun aniversary suaminya itu beserta toket istrinya yg monohok montok.
Smochh ah nakal banget sih lo smoch smoch smochhh
"Laki gw dateng kesini pengen ngeliat gw khawatir kalo elu nakalin gw" ia meremas remas kontolku, ia buka seletingnya ia rogoh dan langsung mengocok ngocoknya cepat.
Aku buka sleting belakang gaun hitamnya "elu kan cewe gw" ucapku mulai membuka atas gaun anniversary itu kebawah , terlihat bra berwarna biru bertitik titik putih cantik membungkus toketnya yg putih montok "gw pengen icip cewe gw" .
Ku jilat jilat langsung belahan toket putih mulus montok itu. Sshhh lilis berdesis tak tahan..
"Gw udah buka gaun pemberian suami elu, udah gw liat isinya"
"Emang apa isinya?" ucap lilis sayu sambil mengocok kontolku.
"Toket montok lu.. Ahh" ku gunungkan toket monohok itu "ahh elu cantik banget pake gaun ini" ucapku.
"Gw pengen disepong sama temen kencan gw" lanjutku lagi melihat mata sayunya
Lilis berjongkok menempatkan kepalanya yg berhijab hitam didepan kontolku.. Ia mengucap
"uuhh" mengagumi ukurannya yg keras memanjang ke arahnya kemudian ia pegang dengan telapak tangan mungilnya di atas batang kontolku. Ia masukan dengan mata sayu kedalam kepala helmnya dan mulai mengoralku.
Ia ludahi kemudian meratakan ludah itu membasahi kontolku, "gw emang sekarang temen kencan elu, cewe elu" ucapnya sayu mengocok ngocoknya "elu udah berhak di sepongin gw".
Akhhhhhhhhh
Aku menjerit saat lilis memasukan setengah batang kontolku ketenggorokannya. Sampai ku pegang kepala berjilbabnya, ku entot mulutnya bertubi
Kloq kloq kloq kloq
Kloq kloq kloq kloq
Kloq kloq kloq kloq
Fuck fuck fuck..
Gaun annivrsary dari Suaminya sudah jatuh menelanjangi setengah badannya, ia sepong kontolku kemudian mengangkat gaunnya, ia lepas kontolku kemudian mengusap usapnya ke gaun itu
Srek srek srekk
" ahh elu udah ngeobrak abrik isinya"
Srek srek srekk..
ia masukan lagi ke kontolku kedalam mulutnya, menggelembungkan pipinya, dan melalukan deep throath berkali kali.
Hampir lima belas menit lamanya aku disepong seperti itu akhirnya aku ngecrot tak tertahan
Akhhhhhhh
Crett creettt cretttt
Aku tembak wajah lilis bertubi tubi sampai membasahi gaun anniversary suaminya. Aakhhhh akhhhh akhhhh jeritku diruangan ini.
Uuhhh ucap lilis terpejam menikmat semprotan pejuku..
"Tuu kan udah elu perawanin" ucap lilis mengusap wajhanya dengan gaun hitam itu" udah elu perawanin gaun anniversarry laki gw.. Shhhhh.... sama PEJU ELU"
AHH LISS !!! Teriakku setelah tetes terakhir itu jatuh di matanya.
_---____
Setelah berhasil pergi masuk ke mobil bersama sama, itupun melihat ke kanan dan ke kiri bila Kardi ternyata ada disekitar. Namun akhirnya kami bisa keluar dari sini.
Aku melihat Lilis dan gaunnya masih terlihat seksi. Kami sama sama masih tersenyum mengingat kejadian tadi, sambil melihat ada bekas noda soerma di gaun hitam itu.
"Untung laki lu g ada" ucapku.
"Gw kan cewe elu ryan.. Normal kan kalo disepongin sama cewe eli sendiri" ucap lilis meraba lagi kontolku. Sentuhannya kembali membuat kontolku mengeras dari kejadian tadi
"Iya lah.. Gw juga Pengen ngewein temen kencan gw" ucapku meraba memeknya.
"Ah.. "
Entot gw... pake cewe elu spuas lu"
Bisiknya lagi... Kemudian aku pacu mobilku untuk menyelesaikan urusan yg belum selesai ini.
Ah ah ahhhhhhhhhhhh
Fuck fuck fuck fuck fuck
PLOK PLOK PLOKK PLOKK
Suara pantat lilis beradu dengan selangkanganku memakai gaya doggy ini, kami bermandikan keringat dikamar hotel ini, tak terkira menghajarnya bertubi tubi tanpa ampun, sangat seksi lilis kulihat. Matanya teroejam dan sayu, dan tubuhnya bergetar karena orgasme yg kedua kali. Ia seperti oase yg sangat indah kulihat..
Akhhhhh fffffuckkkkkkkk
Jeritnya saat kucoba secepat mungkin menghajarnya tanpa ampun. Mungkin sehabis ini akan berbeda segalanya. Dengan berkali kali lilis berucap..
"Haduuhh shhhh pusingku ilang.. Melayang.. Shhhh uhhh teruss entot gw truss ahhhh shhhhh"
Fuck fuck fuck fuck fuck fuck fuck
Fuck fuck fuck fuck fuck fuck....
Ah lissss cCROTTT CROTTT CROTTTTTT SPLASH SPLASH.... KUbenamkan ngecrotku dalam2 kedalam rahimnya, aku berharap tidak terlalu banyak mengingat sudah tumpah diwajahnya tadi.
Uhh uhhh uhhh uhhhhhh
Aku dan lilis ambruk sama2 sambil melayang layang. Nafas kami masih sama2 memburu. Sampai beberapa saat kemudian kami sama sama sadar.
Ia pergi ke kamar mandi telanjang bulat sambil membawa gaunnya ke sana. Nampaknya ia akan mencuci sedikit noda kurang ajar tadi dari gaun pembelian suaminya. Aku menghampirinya ke sana kemudian mencium pipinya sambil tersenyum.
Saatnya pulang" bisikku.
_-_________
Sampai disana kami mengatur wajah kami, bahkan lilis berdandan kembali ketika ia hendak turun dari suaminya.
Kami sama - sama masuk ke dalam rumah. Entah kardi berpura - pura atau menahan sedikit amarahnya tadi namun ia bersikap biasa ketika kami datang. Mungkin ia pun tak akan bilang bila ternyata mengikuti kami tadi. Kami tak banyak bicara. Hanya berbasa basi ringan, kemudian aku pamit.
Aku mengatur nafasku, mudah2an tidak berakhir buruk.
Next : Unwrapped Me (part3)